Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyesalkan adanya pernyataan dari Wakil Sekjen Golkar, Nurul Arifin yang menganggap Jusuf Kalla telah menggunakan kerja sosial di Palang Merah Indonesia (PMI) dan DMI sebagai institusi politik pribadi.
"Tidak benar dan salah besar bahwa Pak JK selaku Ketua Umum DMI memanfaatkan atau menunggangi DMI untuk kepentingan pilpres. Pernyataan tersebut melecehkan dan menghina lembaga umat Islam dan pengurus masjid," ketua Departemen Komunikasi dan informasi DPP DMI Munawar Fuad, Sabtu (16/11).
Menurutnya, JK dipercaya memimpin DMI karena ketokohan dan pengaruhnya yang sangat kuat terhadap umat Islam. Bahkan, diakui Munawar bahwa JK tidak pernah mencalonkan diri menjadi Ketum DMI. Ini menunjukkan bahwa JK tidak pernah berambisi menunggangi DMI.
"Ia dimohon, didaulat, dan dipilih secara aklamasi oleh Muktamar DMI bahkan pemilihan ini terjadi pada saat Pak JK berada di luar negeri," lanjutnya.
Untuk itu, Munawar yang dalam hal ini mewakili DMI menyatakan protes keras dan menilai pernyataan Nurul Arifin telah melecehkan umat Islam. DMI juga dengan tegas meminta agar Nurul Arifin mencabut pernyataan tersebut dan minta maaf kepada seluruh pengurus DMI dan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) yang jumlahnya mencapai sejuta masjid.
"Jika tidak, para DKM akan menyampaikan somasi dan menggugat secara hukum," demikian Munawar.
Di satu sisi, Nurul sangat menyesalkan adanya berita yang seolah-olah dia telah mendiskreditkan Jusuf Kalla. Padahal sesungguhnya apa yang diungkapkan adalah bentuk apresiasi terhadap kiprah JK selama ini.
"Tidak ada kata-kata dari saya yang isinya menggunakan atau memanfaatkan," kata Nurul terkait meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya menilai JK telah memanfaatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk politik pribadi. (pm/nabawia)
--------------------------------------------------------------------------
Menurutnya, JK dipercaya memimpin DMI karena ketokohan dan pengaruhnya yang sangat kuat terhadap umat Islam. Bahkan, diakui Munawar bahwa JK tidak pernah mencalonkan diri menjadi Ketum DMI. Ini menunjukkan bahwa JK tidak pernah berambisi menunggangi DMI.
"Ia dimohon, didaulat, dan dipilih secara aklamasi oleh Muktamar DMI bahkan pemilihan ini terjadi pada saat Pak JK berada di luar negeri," lanjutnya.
Untuk itu, Munawar yang dalam hal ini mewakili DMI menyatakan protes keras dan menilai pernyataan Nurul Arifin telah melecehkan umat Islam. DMI juga dengan tegas meminta agar Nurul Arifin mencabut pernyataan tersebut dan minta maaf kepada seluruh pengurus DMI dan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) yang jumlahnya mencapai sejuta masjid.
"Jika tidak, para DKM akan menyampaikan somasi dan menggugat secara hukum," demikian Munawar.
Di satu sisi, Nurul sangat menyesalkan adanya berita yang seolah-olah dia telah mendiskreditkan Jusuf Kalla. Padahal sesungguhnya apa yang diungkapkan adalah bentuk apresiasi terhadap kiprah JK selama ini.
"Tidak ada kata-kata dari saya yang isinya menggunakan atau memanfaatkan," kata Nurul terkait meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya menilai JK telah memanfaatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk politik pribadi. (pm/nabawia)
--------------------------------------------------------------------------
Solusi smart berinvestasi dan berbisnis bersama Ustd.Yusuf
Mansur
Posting Komentar