Tepat pada hari Jum'at 27 Juni 2014, Gubernur LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Kalimantan Timur beserta seluruh jajaran Bupati dan Walikota LIRA di 14 Kabupaten Kota di Kaltim mendatangi Posko Koalisi Merah Putih Kaltim untuk menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta. Kedatangan mereka di sambut dengan sumringah oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak yang juga merupakan Ketua Koalisi Merah Putih Kaltim.
Pada pukul 14.00 WITA, acara penyerahan surat dukungan di Posko dimulai dengan ditandai pembacaan ikrar kesetiaan kepada Prabowo-Hatta oleh seluruh Pengurus LIRA yang hadir. Bersama rombongan LIRA, juga hadir beberapa mantan pengurus DPD PDI-Perjuangan Kaltim yang ikut bergabung menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta, serta tokoh tetua adat Kaltim yang ikut mendo'akan kemenangan bagi Pasangan Nomor Urut 1 ini.
Dalam sambutannya, Ketua Koalisi Merah Putih Awang Farouk Ishak menyatakan antusias dan rasa gembira dengan dukungan LIRA dan sebagian mantan Pengurus DPD PDI-Perjuangan Kaltim. LIRA dalam pandangan Gubernur adalah organisasi yang selama ini getol melaporkan korupsi dan kesewenangan aparatur pemerintah daerah kepada instansi hukum dan atau kepada pejabat yang berwenang di atasnya. Artinya, dukungan LIRA adalah simbol dukungan dan kepercayaan bagi integritas Prabowo-Hatta dalam menjalankan pemerintahannya nanti
Sementara Ismed Soerya, Gubernur LIRA Kaltim menyatakan bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan Koalisi Merah Putih. Ia mewakili seluruh anggota LIRA yang berjumlah sekitar 5000 orang di Kaltim, memberikan harapan kepada Prabowo Hatta, agar slogan "menutupi kebocoran negara" tidak hanya jadi janji manis, tapi juga menjadi program, agar Pemerintah Daerah bisa juga menegakkan integritas pelayanan kepada rakyat. "LIRA secara nasional akan menjadi mitra Prabowo-Hatta dalam menjalankan roda pemerintahan yang bebas korupsi dan berorientasi pada kesejahteraan," tegas Ismed dalam rilis yang diterima Piyungan Online.
Selain sebagai Gubernur LIRA Kaltim, Ismed Soerya adalah mantan aktivis mahasiswa yang banyak terlibat dalam pengorganisasian buruh. Saat menjadi mahasiswa, Ismed pernah menjadi Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) dan sejak tahun 2010 menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan Kaltim. Sepekan sebelum menyatakan dukungannya, Ismed sempat menghubungi Bambang Prayitno mantan Ketua PP KAMMI Teritorial Kalimantan yang merupakan sahabat karibnya sejak kuliah, yang sudah terlebih dahulu terlibat menjadi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
Ketika dimintai pendapatnya atas masuknya Ismed menjadi salah satu pendukung Prabowo, Bambang Prayitno menyatakan kegembiraannya. "Dukungan Ismed adalah bukti bahwa rasionalitas itu menyebar dan menular. Ismed saya yakin akan membawa gerbong kelompok LIRA, kelompok-kelompok buruh dan seluruh unsur serta pemilih PDI-Perjuangan di Kaltim untuk mengalihkan dukungannya ke Prabowo-Hatta. Dan ini isyarat kemenangan yang jelas," terangnya
-------------------------------------------------------------------------------
Pada pukul 14.00 WITA, acara penyerahan surat dukungan di Posko dimulai dengan ditandai pembacaan ikrar kesetiaan kepada Prabowo-Hatta oleh seluruh Pengurus LIRA yang hadir. Bersama rombongan LIRA, juga hadir beberapa mantan pengurus DPD PDI-Perjuangan Kaltim yang ikut bergabung menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta, serta tokoh tetua adat Kaltim yang ikut mendo'akan kemenangan bagi Pasangan Nomor Urut 1 ini.
Dalam sambutannya, Ketua Koalisi Merah Putih Awang Farouk Ishak menyatakan antusias dan rasa gembira dengan dukungan LIRA dan sebagian mantan Pengurus DPD PDI-Perjuangan Kaltim. LIRA dalam pandangan Gubernur adalah organisasi yang selama ini getol melaporkan korupsi dan kesewenangan aparatur pemerintah daerah kepada instansi hukum dan atau kepada pejabat yang berwenang di atasnya. Artinya, dukungan LIRA adalah simbol dukungan dan kepercayaan bagi integritas Prabowo-Hatta dalam menjalankan pemerintahannya nanti
Sementara Ismed Soerya, Gubernur LIRA Kaltim menyatakan bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan Koalisi Merah Putih. Ia mewakili seluruh anggota LIRA yang berjumlah sekitar 5000 orang di Kaltim, memberikan harapan kepada Prabowo Hatta, agar slogan "menutupi kebocoran negara" tidak hanya jadi janji manis, tapi juga menjadi program, agar Pemerintah Daerah bisa juga menegakkan integritas pelayanan kepada rakyat. "LIRA secara nasional akan menjadi mitra Prabowo-Hatta dalam menjalankan roda pemerintahan yang bebas korupsi dan berorientasi pada kesejahteraan," tegas Ismed dalam rilis yang diterima Piyungan Online.
Selain sebagai Gubernur LIRA Kaltim, Ismed Soerya adalah mantan aktivis mahasiswa yang banyak terlibat dalam pengorganisasian buruh. Saat menjadi mahasiswa, Ismed pernah menjadi Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) dan sejak tahun 2010 menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan Kaltim. Sepekan sebelum menyatakan dukungannya, Ismed sempat menghubungi Bambang Prayitno mantan Ketua PP KAMMI Teritorial Kalimantan yang merupakan sahabat karibnya sejak kuliah, yang sudah terlebih dahulu terlibat menjadi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
Ketika dimintai pendapatnya atas masuknya Ismed menjadi salah satu pendukung Prabowo, Bambang Prayitno menyatakan kegembiraannya. "Dukungan Ismed adalah bukti bahwa rasionalitas itu menyebar dan menular. Ismed saya yakin akan membawa gerbong kelompok LIRA, kelompok-kelompok buruh dan seluruh unsur serta pemilih PDI-Perjuangan di Kaltim untuk mengalihkan dukungannya ke Prabowo-Hatta. Dan ini isyarat kemenangan yang jelas," terangnya
-------------------------------------------------------------------------------
Posting Komentar