Yogyakarta-Sportorium Uiversitas Muhamadiyah Yogyakarta yang biasanya digunakan sebagai kegiatan event olah raga bagi mahasisiwa .Pada Ahad ,8/9 pagi hari Pukul 09.00 WIB dipenuhi Ratusan Ustadz- Ustadzah Aktivis TKA –TPA Se DIY.
![]() |
Sportorium UMY |
Acara Sangat meriah dan peserta cukup Atusias .karena Panitia mendatangkan Dua pembicara bertaraf nasional ,Kak Bimo (Master Dongeng Indonesia) dan Hj.Neno Warisman (Ustadzah dan Artis Ibukota).Mereka Berdua Tampil diAcara menyampaikan materi terkait dengan bagaimana cara kita memotivasi anak ? , Bagaimana Kita membina anak menjadi generasi Qur’ani? dan bagaimana membentuk anak menjadi generasi Harapan?
![]() |
Kak Bimo (Master Dongeng Indonesia ) |
Beliau memberikan contoh gambaran proses belajar-mengajar sekarang ini disekolah-sekolah di Singapura.
Di Setiap Sekolah di Singpura akan selalu memiliki guru Khusus ,yaitu GuruMotivator.Guru motivator ,tugasnya mengajarkan /menyampaikan materi Motivasi ke anak didik selama 30 menit sebelum pelajaran Utama dimulai.kehadiran guru motivator ini ternyata mampu mendongkrak gairah anak didik dalam mengikuti jam-jam selanjutnya terkait pelajaran utama.Maka tidak heran kalau guru motivator disingapura digaji dengan gaji empat kali lipat dari guru biasa.
Sesi kedua,Hj Neno Warisman menyampaikan materi dengan tema ;“Bagaimana Membina Generasi Qur’ani dan Membentuk Generasi Harapan”.
![]() |
Hj Ustadzah Neno Warisman |
Hj.Neno Warisman mengawali tampilannya dengan rasa keprihatinannya atas anak-anak kita,anak-anak indonesia.Anak-anak Indonesia sekarang ini banyak yang sudah terjerumus dan sedang mencontoh budaya ritual yang di cipta yahudi .Di Yahudi ada Ritual Ratapan diTembok Ratapan,di Indonesia anak-anak menggunakan Facebook dan Twiter sebagai media Untuk Mengadu.
Padahal kita Perlu Tau ,tempat terbaik untuk mengadu hanyalah Kepada Alloh SWT ,bukan di Facebook Atau Ditwitter. Kedhasatan Pengaruh Tekhnologi sudah melenakan anak-anak dari Mimpi-mimpi terbaik yang seharusnya mereka perjuangkan.
Ini merupakan Tantangan terberat dari Para Orang tua Maupun Guru serta Ustadz-Ustadzah selaku pendidik.Sebagai pendidik kita harus bisa merebut keterlenaan mereka untuk kembali meluruskan kemana anak-anak harus melangkah.Kita harus bisa mendorong dan memberi kepercayaan kepada anak didik untuk menggapai mimpi /cita-cita terbaik mereka.masa Kanak –kanak adalah masa yang tepat untuk menanamkan mimpi,kalau pendidik terlewatkan dalam menanamkan keteguhan dan daya tahan memperjuangkan mimpi dimasa ini,maka semuanya akan menjadi fatal.
Hj Neno Warisman,juga mengingatkan kepada peserta.bahwasanya pendidikan kepada anak tidak cukup diberikan oleh orang tua disaat mereka sudah dewasa ataupun dimasa kanak-kanak,tetapi pendidikan kepada anak harus ditanamkan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih berada di kandungan.dimasa inilah orang tua harus membiasakan anak dengan bacan-bacan Al Qur’an , membisikkan Apa keinginan –keinginan orang tua setelah kelak mereka dewasa ,Selanjutnya menyertai dengan iringan Doa .
Di sesi ini ,Hj.Neno Warisman juga mengapresiasi prosentasi keseimbangan tersedianya Ustadz-Ustadzah di DIY.Beliau menegaskan keseimbangan Ini mutlak dipertahankan karena akan berefek positif bagi proses belajar mengajar di Tka-Tpa.
Di pertengahan sesi, Hj.Neno Warisman menyempatkan melantunkan lagu berjudul ;Semua Ayah Adalah Bintang.lagu ini mencerminkan bagaimana seharusnya Ayah berperan sebagai kepala rumah tangga sekaligus pendamping seorang ibu untuk mendorong pendidikan anak –anaknya.
Setelah Sesi kedua usai,Hj Neno Warisman Mengajak Kak bimo kembali kepanggung untuk memberi kesempatan tanya jawab bagi peserta .
Acara diakhiri Pukul 12.30 Wib.(gusno)
+ comments + 2 comments
kepada Ustadz/Ustadzah yang membaca liputan ini.jangan lupa ya like fanpage facebook kami .yang letaknya berada disamping kanan foto Ustadzah Neno Warisman.
Ustadz gmn cara menghubungi bunda neno warisman untuk pembicara mungkin ada kontak yang bisa di hubungi
Posting Komentar