
JAKARTA - Ada yang unik lagi nih saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di Universitas Gadjah Mada (UGM). Para mahasiswa baru (maba) diwajibkan bersepeda keliling kampus. Lebih uniknya lagi, kewajiban ini hanya berlaku bagi mahasiswa asing yang kuliah di UGM.
Sebanyak 178 mahasiswa asing UGM harus mengelilingi hampir semua ruas jalan kampus UGM. Capek? Pasti. Tapi tentu saja, aksi ini bukan perpeloncoan. Sebab, sesekali para maba bule itu akan berhenti di unit-unit penting kampus untuk mendapatkan penjelasan. Di antara titik berhenti mereka adalah Kantor Urusan Internasional, Gadjah Mada Medical Center (GMC), Grha Sabha Pramana, Perpustakaan, fakultas-fakultas, dan bundaran UGM.
Kehadiran mahasiswa asing dari berbagai negara itu pun disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D,. Dia berharap, mereka dapat nyaman selama tinggal di Yogyakarta dan berkuliah dengan lancar.
"Saya harap, Anda dapat segera beradaptasi dan mempelajari culture Jogja serta mampu mempelajari budaya dan nilai-nilai yang ada di kampus UGM. Semua itu perlu untuk mendukung kesuksesan Anda semua selama belajar di UGM," ucap Iwan.
Seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (8/9/2013), mahasiswa asing yang akan mengikuti perkuliahan di tahun 2013 ini merupakan mahasiswa undergraduate, exchange student dan program INCULS. Sebagian besar berasal dari negara-negara Eropa, seperti Belanda, Prancis dan Jerman serta sebagian lagi berasal dari negara-negara Asia seperti Korea, India, Cina dan Jepang.
Kepala Sub Dit Urusan Internasional UGM Rio Rini Moehkardi, MA, mengatakan, selama orientasi, mahasiswa asing mendapat banyak informasi tentang keselamatan selama belajar di UGM. Misalnya penjelasan terkait persyaratan ijin belajar dan ijin tinggal atau visa di Indonesia. Dengan begitu, para mahasiswa asing tersebut tidak mendapat banyak kendala selama belajar di kampus Gadjah Mada.
Bersepeda keliling kampus dan menerima penjelasan dari pemandu, kata Rio, juga akan membuat mereka mengenal kampus. Apalagi semua unit yang disinggahi merupakan unit-unit yang nantinya bersentuhan langsung dengan kebutuhan mereka.
"Terkait kondisi kesehatan tentu mereka nanti sudah tahu harus ke GMC, untuk urusan-urusan administrasi ke KUI, perpustakaan dan lain-lain," tuturnya.okezone
Sebanyak 178 mahasiswa asing UGM harus mengelilingi hampir semua ruas jalan kampus UGM. Capek? Pasti. Tapi tentu saja, aksi ini bukan perpeloncoan. Sebab, sesekali para maba bule itu akan berhenti di unit-unit penting kampus untuk mendapatkan penjelasan. Di antara titik berhenti mereka adalah Kantor Urusan Internasional, Gadjah Mada Medical Center (GMC), Grha Sabha Pramana, Perpustakaan, fakultas-fakultas, dan bundaran UGM.
Kehadiran mahasiswa asing dari berbagai negara itu pun disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D,. Dia berharap, mereka dapat nyaman selama tinggal di Yogyakarta dan berkuliah dengan lancar.
"Saya harap, Anda dapat segera beradaptasi dan mempelajari culture Jogja serta mampu mempelajari budaya dan nilai-nilai yang ada di kampus UGM. Semua itu perlu untuk mendukung kesuksesan Anda semua selama belajar di UGM," ucap Iwan.
Seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (8/9/2013), mahasiswa asing yang akan mengikuti perkuliahan di tahun 2013 ini merupakan mahasiswa undergraduate, exchange student dan program INCULS. Sebagian besar berasal dari negara-negara Eropa, seperti Belanda, Prancis dan Jerman serta sebagian lagi berasal dari negara-negara Asia seperti Korea, India, Cina dan Jepang.
Kepala Sub Dit Urusan Internasional UGM Rio Rini Moehkardi, MA, mengatakan, selama orientasi, mahasiswa asing mendapat banyak informasi tentang keselamatan selama belajar di UGM. Misalnya penjelasan terkait persyaratan ijin belajar dan ijin tinggal atau visa di Indonesia. Dengan begitu, para mahasiswa asing tersebut tidak mendapat banyak kendala selama belajar di kampus Gadjah Mada.
Bersepeda keliling kampus dan menerima penjelasan dari pemandu, kata Rio, juga akan membuat mereka mengenal kampus. Apalagi semua unit yang disinggahi merupakan unit-unit yang nantinya bersentuhan langsung dengan kebutuhan mereka.
"Terkait kondisi kesehatan tentu mereka nanti sudah tahu harus ke GMC, untuk urusan-urusan administrasi ke KUI, perpustakaan dan lain-lain," tuturnya.okezone
Posting Komentar