Ustaz Yusuf Mansur |
Bicara peluang, bicara juga tentang bisnis, usaha, perdagangan. Banyak di antara kita yang nggak bisa menangkap peluang, sebab nggakmengamati, nggak memperhatikan.
Allah SWT banyak sekali menyuruh kita, meminta kita, memerintahkan kita, menganjurkan kita, menasihati kita, untuk banyak mengamati, memperhatikan sekeliling kita. Misalnya, ayat 6-11 surah Qoof. Surah ke-50. Allah SWT meminta kita memperhatikan penciptaan-Nya.
Banyak ilmu, sampai peluang bisnis, berhasil didapatkan orang banyak, sebab memperhatikan. Andai kemudian muslim-muslimah, dan warga negeri ini banyak memperhatikan sekelilingnya, maka ayat ke-11 dari Surah Qoof, bisa menjadi miliknya, Rizqol-lil-'ibaad, akan jadi rezeki-Nya bagi hamba-hamba-Nya.
Dalam kesempatan coaching bisnis VSI dan e-Miracle, saya mengatakan dengan izin Allah, "Pengen menguasai pasar? Tapi ga ada ilmu, ga ada pengetahuan, ga ada bekal pengalaman? Keluar masuk pasar aja sebanyak-banyaknya. Yang rajin. Amati. Perhatikan. Lihat-lihat. Masuk, keliling, kemudian keluar. Besok, masuk lagi, keliling lagi, keluar lagi. Besok, masuk lagi, keliling lagi, keluar lagi. Kalau perlu, berganti pasar setiap tiga sampai empat kali masuk keluar pasar."
Saya bilang, "Nggak usah bawa duit. Intinya afalam yandzhuruu... Perhatikan. Amati. Liat-liat dengan seksama." Jamaah mesam mesem.Tersenyum. Mungkin dipikirinya, bercanda kali nih Ustaz. Masa masuk, keliling, keluar? Kurang kerjaan apa?
Saya lanjutkan, "Jangan ngetawain dulu. Coba aja jajal. Dalam dua sampai tiga tahun, dalam empat sampai lima tahun, dalam enam sampai tujuh tahun, dia yang biasa masuk, keliling, keluar pasar, bahkan pasar yang berbeda, insyaa Allah dia akan benar-benar menguasai pasar.Rizqol-lil-'ibaad, rizki bagi hamba-hamba-Nya yang mau mengamati, memperhatikan."
Nah, bila diperhatikan kondisi sekarang ini, bisa jadi memang kita kurang memperhatikan, mengamati, peluang. Bahasa bisnisnya, nggakmembaca peluang. Baik karena malas, karena nggak mampu membaca, atau karena nggak kepikiran.
Dan semua ini, bisa dilatih. Sekelompok mahasiswa, yang tinggal di sekitar kampus, bisa jadi hanya ngekos, jika tidak mau mengamati. Jadiuser saja. Hanya jadi pemakai.
Mereka yang membayar listrik, membayar tagihan HP, membeli pulsa, membayar air, membayar bermacam-macam tagihan atau pembayaran-pembayaran, mulai dari rumah tangga, hingga pengeluaran kantor, pabrik, bisnis, dan lain-lain, dan nggak mengamati, maka ya nggak akan ada perubahan apapun.
Mereka ini akan jadi target pasar bisnis transaksi, payment, saja. Tanpa menjadi pelaku, pemain, yang mendapatkan keuntungan lain, selain kemudahan yang ditawarkan pemain-pemain bisnis transaksi, bisnis payment.
Saya, bersyukur. Diberi sedikit saja kemampuan membaca peluang, di bidang transaksi ini. Sebab ini terjadi di sekeliling saya sendiri. Kenapa saya nggak mengamati?
Belum kalo listrik yang pake token, mati pukul 01.00 dini hari? Belumkalo melihat fee transaksi yang menggiurkan, yang sudah jadi lahan subur perebutan bisnis. Bisa dilihat dari maraknya iklan-iklan seputar ini.
Semua ini, saya amati. Akhirnya, alhamdulillaah, lahirlah VSI. Dengan produknya yang bernama VPay. Untuk membedakan dengan pemain lain, dan untuk membagi keuntungan kepada semua yang terlibat, saya coba menjadi yang berbeda.
Selain berbasis IT, saya adakan program cashback. Pengeluaran pembayaran listrik, HP, pulsa, air, kredit-kredit, sekolah, kuliah, tiket kereta api, pesawat, bus, kemudian malah menjadi pemasukan bagi mereka yang bertransaksi pake VPay dan menjadi membernya VSI.
Subhanallah. Maha Suci Allah. Nggak pantas saya mengemukakan diri saya sendiri sebagai contoh. Semua atas izin-Nya. Tapi yang saya mau ketengahkan VSI dengan VPay adalah satu contoh juga dari berkah mengamati, melihat-lihat, memperhatikan, peluang.
Maksimalkan peluang di sekitarmu, jangan mengabaikannya. Maka kamu akan memetik banyak manfaat dan kebaikan. Termasuk untuk urusan bisnis.
Tunggu seminar-seminar VSI dan e-Miracle, bertajuk: Membaca dan Menangkap Peluang. (Training in Movie). Segera di 100 kota. Insya Allahbekerja sama dengan Republika. Salam.
Sumber :http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/11/11/mw2h40-peluang-bisnis
Posting Komentar