Ankara. Perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengkritik pemerintah kudeta di Mesir menyusul dijatuhkannya vonis mati massal di Mesir. Menurut Erdogan, pemerintah kudeta sudah tenggelam dalam kezhaliman. Seperti diberitakan Memo Islam, Selasa (29/4/2014) kemarin.
Menurutnya, diam dan lambatnya masyarakat dunia dalam menanggapi krisis di Mesir adalah faktor utama jatuhnya vonis mati secara massal di Mesir. “Apa yang telah dilakukan negara-negara Uni Eropa menganggapi vonis mati di Mesir? Apakah mereka sudah bereaksi?”
Erdogan juga mengatakan, “Aku ingin berbicara kepada orang-orang yang masih memiliki hati nurani. Vonis mati yang dijatuhkan kepada 529 orang hanya membutuhkan waktu sidang 20 menit. Untuk memvonis mati 683 orang, hanya membutuhkan waktu sidang 9 menit. Semua ini tidak akan terjadi kalau dunia tidak lambat bereaksi.”
Pengadilan Almenya, Senin (29/4/2013) kemarin, memutuskan untuk melimpahkan berkas 683 orang penentang kudeta, termasuk Muhammad Badi’, ke mufti Mesir untuk para disahkan sebelum dieksekusi mati.
Sedangkan para tervonis yang berkasnya telah lebih dulu dilimpahkan ke mufti berjumlah 528 tervonis, 37 orang di antaranya telah sah untuk dieksekusi, dan 491 orang hanya divonis penjara seumur hidup. (msa/dakwatuna)
Posting Komentar