Ujung utara Jalan Malioboro |
Malioboro ,sebuah nama ruas jalan dijogja yang berasal dari bahasa sansekerta .malioboro berarti karangan bunga.sebagai mana namanya pada saat ini malioboro selalu memikat wisatawan baik dari manca maupun domestik untuk mendatanginya.
Malioboro pada tempo dulu tak lebih dari sebuah jalan yang sepi yang ditumbuhi pohon-pohon Asem besar dikanan kirinya ,yang digunakan masyarakat bila hendak pergi ke kraton yogyakarta .banyak bangunan-bangunan penting yang dulunnya merupakan kompleks kawasan indische berada di sepanjang jalan ini yang sampai saat ini masih di pertahankan keberadaanya seperti Loji besar(Benteng Vredeburg),Loji kecil (kawasan disebelah Gedung Agung),Loji Kebon(Gedung Agung),serta Loji setan (kantor DPRD).
Sebelah utara kawasan indische ,terdapat sebuah kawasan perdagangan bagi masyarakat sekitar yaitu pasar tradisional beringharjo, juga pemukiman etnis Tionghua di daerah ketandan yang letaknya berdempetan dengan beringharjo.Seiring berjalannya waktu ,warga tionghua mampu memanfaatkan kawasan ini sebagai kanal bisnis perdagangannya .kawasan bisnis yang awalnya hanya dipasar beringharjo semakin berkembang dan meluas kearah utara sepanjang jalan malioboro.
Di pagi hari satu persatu lapak pedagang kaki lima di Malioboro mulai dibuka |
Salah satu Mall dikawasan Malioboro |
Saat ini malioboro telah penuh sesak dengan pertokoan,mall,perhotelan dan perkantoran pemerintah.boleh dibilang pada saat ini malioboro sudah menjadi ikon jogja dan menjadi tujuan utama para wisatawan yang bertandang kejogja.malioboro dalam kesehariannya tidak pernah lengang dalam waktu 24 jam.aktifitas malioboro di mulai sejak pagi hari pukul 07.00 Wib dengan mulai di bukanya lapak-lapak pedagang kaki lima disepanjang pelataran-pelataran pertokoan. Setelah agak siang sekitar pukul 09.30 Wib pertokoan,mall,perhotelan dan perkantoran pemerintah mulai dibuka dan turut mulai menyemarakkan malioboro.setelah sore hari pukul 04.00 Wib geliat malioboro yang sesungguhnya bisa kita rasakan .dari banyaknya wisatawan yang mulai keluar dari perhotelan –perhotelan untuk menikmati jalan –jalan sambil berbelanja aneka kerajinan dan barang-barang seni yang di jajakan pedagang kaki lima disepanjang malioboro,diwaktu itu pula biasanya mulai bermunculan pula kelompok-kelompok seniman yang siap mengekspresikan bakat seninya. Lesehan kuliner malioboro , mulai dari makanan khas jogja sampai aneka masakan oriental juga mulai buka lapak pada sore hari dan kegiatan ini terus berlangsung sampai tengah malam bahkan sampai dini hari.
Kompleks Kepatihan ,Kantor Gubernur DIY berdinas juga berada dikawasan Malioboro |
Malioboro akan dipadati pengunjung bila mana datang musim liburan tiba,puluhan ribu wisatawan akan tumpah ruah di kawasan ini ,dan jalan malioboro sudah tentu mengalami kemacetan yang luar biasa parah.disaat inilah panen rejeki melimpah mulai dari pedagang kaki lima sampai pengusaha besar sekelas pemilik perhotelan .
Malioboro bisa dikatakan rangkaian sejarah ,kisah,dan kenangan yang saling berkelindan pada setiap benak orang-orang yang pernah menyambanginya.pesonanya tidak pernah terpudarkan oleh jaman ,sehingga selalu bisa memaksa para wisatawan untuk mengunjunginya.
Posting Komentar