Aksi sweeping dan main hakim sendiri yang kerap dilakukan Front Pembela Islam (FPI) banyak menuai protes dari publik, namun tak sedikit pula yang mendukungnya. Salah satunya adalah Partai Persatuan Pembangunan.
PPP menilai aksi sweeping FPI di Kendal, Jawa Tengah, yang berujung bentrok dengan warga, terjadi akibat gagalnya polisi dalam menangani masalah perjudian dan prostitusi.
"Diharapkan ada kegigihan dari aparat untuk berantas penyakit masyarakat, judi, prostitusi. Mengapa polisi bisa membiarkan atau tidak tahu? Sehingga memancing FPI dan para anggotanya, karena ini bulan puasa, ada pemikiran jihad fisabilillah, jadi main hakim sendiri," kata Ketua Fraksi PPP, Hasrul Azwar, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 19 Juli 2013.
Menurut Hasrul, kasus ini lebih baik diserahkan ke aparat penegak hukum dan Kementerian Dalam Negeri. Ia pun berharap dapat dilakukan pengusutan secara mendalam atas kasus ini.
Bukan hanya peristiwanya saja, kata dia, tetapi apa hal yang melatarbelakangi.
"Ini sudah tahu ada togel, ada prostitusi, bulan Ramadan polisi ke mana? Ada kelompok masyarakat tidak suka kegiatan itu berlangsung di bulan Ramadan timbul. Jadi jangan hanya lihat kejadiannya tapi lihat latar belakangnya," ujar dia.
Keributan anggota Front Pembela Islam Temanggung dengan warga Sukorejo, terjadi di tiga tempat berbeda di kawasan itu. Satu orang meninggal, satu mobil dibakar dan sejumlah mobil lainya di rusak. VIVAnews
Posting Komentar