Teh mengandung kafein dan asam oksalat. Foto: IST
Di Indonesia teh adalah minuman yang sangat umum, bahkan sudah seperti cola di negara-negara barat. Di Indonesia teh tak hanya dinikmati saat pagi hari dengan sajian hangat saja, namun banyak yang menyajikan dalam bentuk dingin pula.
Warteg misalnya, para pengunjungnya sudah biasa memesan teh sebagai minuman, hal yang jarang ditemui di luar negeri. Teh sendiri punya banyak manfaat bagi tubuh, namun dalam kondisi dan kadar tertentu teh juga bisa membahayakan tubuh.
Antioksidan pada teh mampu menangkap radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu teh juga mampu mencegah tumbuhnya sel kanker dan menjaga kesehatan jantung.
Manfaat yang sering menjadi alasan dikonsumsinya teh adalah mampu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah dan kadar gula darah. Bahkan pada penderita diabetes, teh bisa membantu memproses gula dengan baik.
Namun, dibalik segudang manfaat yang ada pada teh, ternyata teh dingin maupun panas juga mempunyai bahaya. Hal ini karena teh mengandung kafein dan asam oksalat.
Hasil penelitian di Loyola University Medial Center di Amerika menemukan fakta bahwa orang yang senang meminum teh mempunyai resiko besar terkena batu ginjal. Hal ini karena asam oksalat yang terkandung dalam teh merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan tidak dapat diserap oleh tubuh.
Kafein pun mempunyai bahaya yang bisa mengganggu gangguan tidur. Kafein juga bisa meningkatkan produksi asam lambung yang kemudian bisa menimbulkan masalah dalam saluran pencernaan. Yang paling mengganggu adalah, kafein meninggalkan bekas warna kuning pada gigi.
Jadi bijaklah mengkonsumsi teh secara seimbang. Agar didapat manfaat yang lebih banyak, ketimbang harus menanggung resiko kesehatan yang merugikan.
Tajuk.co
Posting Komentar