M Yazit (korban:FPI) saat bercerita di Markas FPI DIY-Jateng (Foto: Prabowo/Okezone)
YOGYAKARTA - Anggota Front Pembela Islam (FPI) DIY-Jateng, Muh Yazit warga Magelang dihajar massa saat mengikuti aksi pawai simpatik di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Dia mengaku diselamatkan polisi dari amukan massa.
"Kepala saya bocor dan luka lebam ini akibat dilepari batu, saya saat itu berada di belakang rombongan. Saya diselamatkan polisi yang menarik dari kerumunan massa," kata Yazit dalam keterangan pers di Markas Besar FPI DIY-Jateng, Jalan Wates, Gamping, Sleman, DIY, Minggu (21/7/2013).
Yazit mengaku mengetahui wajah di antara kelompok massa yang melakukan penyerangan kepadanya. Sebab, wajah pelaku yang diduga sebagai preman itu terdengar lantang saat dirinya menjadi bulan-bulanan massa.
"Wajah pelakunya penuh dengan tatto. Kalau sekarang melihat, saya pasti bisa mengenalinya. Dia salah satu dari sekian banyak massa yang melakukan penyerangan ke FPI," jelasnya.
Yazit menegaskan, rombongan orang-orang tersebut mengikuti sejak awal melakukan pawai hingga penyerangan terjadi. "Mulai dari alun-alun saya perhatikan orang tersebut bergerombol seperti intel, tetapi kok malah melakukan penyerangan," jelasnya.
Dia mengaku tidak mengetahui secara detail saat pengrusakan mobil peserta pawai yang menabrak orang hingga tewas. "Posisi saya jadi bulan-bulan massa saat itu," imbuhnya.
Ketua FPI DIY-Jateng, Bambang Tedi mengaku geram dengan aksi premanisme tersebut. Terlebih, aksi itu diindikasikan dilakukan oleh kelompok preman bayaran yang disewa kelompok penjual judi togel maupun becking lokalisasi Alas Karet (Alaska).
"Saya sampaikan terima kasih kepada pak polisi yang menyalamatkan anak buah saya yang dari Magelang ini. Ini masih remaja, tidak sepantasnya dihajar seperti pencuri ayam kepergok, saya tidak rela seperti ini," tegasnya.
Bambang meminta polisi mengusut komplotan pelaku. Pihaknya, mendukung agar kasus ini segera diungkap siapapun pelakunya. "Kita siap dukung baik moril maupun materiel. Kalau tidak bisa menemukan, kita siap bantu mencari," tegasnya.okezone.com
"Kepala saya bocor dan luka lebam ini akibat dilepari batu, saya saat itu berada di belakang rombongan. Saya diselamatkan polisi yang menarik dari kerumunan massa," kata Yazit dalam keterangan pers di Markas Besar FPI DIY-Jateng, Jalan Wates, Gamping, Sleman, DIY, Minggu (21/7/2013).
Yazit mengaku mengetahui wajah di antara kelompok massa yang melakukan penyerangan kepadanya. Sebab, wajah pelaku yang diduga sebagai preman itu terdengar lantang saat dirinya menjadi bulan-bulanan massa.
"Wajah pelakunya penuh dengan tatto. Kalau sekarang melihat, saya pasti bisa mengenalinya. Dia salah satu dari sekian banyak massa yang melakukan penyerangan ke FPI," jelasnya.
Yazit menegaskan, rombongan orang-orang tersebut mengikuti sejak awal melakukan pawai hingga penyerangan terjadi. "Mulai dari alun-alun saya perhatikan orang tersebut bergerombol seperti intel, tetapi kok malah melakukan penyerangan," jelasnya.
Dia mengaku tidak mengetahui secara detail saat pengrusakan mobil peserta pawai yang menabrak orang hingga tewas. "Posisi saya jadi bulan-bulan massa saat itu," imbuhnya.
Ketua FPI DIY-Jateng, Bambang Tedi mengaku geram dengan aksi premanisme tersebut. Terlebih, aksi itu diindikasikan dilakukan oleh kelompok preman bayaran yang disewa kelompok penjual judi togel maupun becking lokalisasi Alas Karet (Alaska).
"Saya sampaikan terima kasih kepada pak polisi yang menyalamatkan anak buah saya yang dari Magelang ini. Ini masih remaja, tidak sepantasnya dihajar seperti pencuri ayam kepergok, saya tidak rela seperti ini," tegasnya.
Bambang meminta polisi mengusut komplotan pelaku. Pihaknya, mendukung agar kasus ini segera diungkap siapapun pelakunya. "Kita siap dukung baik moril maupun materiel. Kalau tidak bisa menemukan, kita siap bantu mencari," tegasnya.okezone.com
Posting Komentar